Karimun – Guru berinisial Alf yang mengajar di sebuah SLTA swasta di Karimun, menghilang alias kabur setelah dituding melakukan dugaan penipuan dan penggelapan uang arisan dan hutang. Nilainya cukup fantastis, mencapai Rp 1 Miliyar!
Alf dan isteri serta dua anaknya yang kini sedang duduk di bangku kelas 6 SD dan seorang lagi di bangku kelas 3 SMA, sudah tidak lagi menempati kediamannya di Sei Ayam Kecamatan Tebing. Sejak sebulan lalu, Alf dan keluarganya sudah tidak berada di kediamannya.
Awalnya, pada 24 Januari 2016 lalu, warga yang merasa tertipu sudah ramai mendatangi rumahnya yang ternyata sudah kosong itu. Perabotan dan peralatan elektronik dan perlengkapan rumah tangga sudah tak ada lagi di dalam rumah. Kendaraan dua unit roda dua Alf dan isterinya pun, kata seorang saudara Alf melalui para korban, juga sudah tergadaikan.
Saat mengetahui hal itu, awalnya para korban ingin melaporkannya ke polisi. Hanya saja, para korban akhirnya sempat bersabar karena ada seorang yang mengaku kerabat Alf yang seorang anggota aparat keamanan, akan mengusapayakan tanggungjawab atas perbuatan, Alf dan isteri tersebut.
Hingga tanggal 24 Februari lalu, seperti waktu yang aparat keamanan itu janjikan, tidak juga terpenuhi. Para korban yang sudah geram berencana akan melaporkannya ke Polres Karimun secepatnya mengungkapkannya kepada Lendoot.com, Senin (29/2/2016).
“Awalnya kami masih menunggu itikad baik dari saudaranya yang aparat itu. Katanya mau mencoba menghubungi dan melunasi hutang-hutang dan hutang arisan ke kami, tapi sampai tanggal 24 Februari seperti dijanjikan tak juga ada. Aparat itu lepas tangan dan mempersilahkan kami melapor ke polisi,” kata seorang warga yang menjadi korban penipuan tersebut.
Informasi yang Lendoot.com himpun dari para korban, jumlah uang yang berhasil dibawa kabur Alf dan isterinya diperkirakan mencapai lebih Rp 1 Miliyar. Ada yang dalam bentuk pinjaman uang, ada juga yang dalam bentuk uang arisan yang dikumpulkan dari lebih 30 warga di Sei Ayam dan sekitarnya.
“Dari arisan tembak saja, dia (Alf dan isteri-red) sudah dapat enam nomor. Masing-masing satu kali tarikan arisan mencapai Rp 30 juta. Kalau enam nomor berarti sudah Rp 180 juta. Itu baru di satu arisan, katanya ada juga arisan yang sama di sekolahnya,” kata sumber korban lainnya.
Sementara pinjaman kepada guru tersebut dengan tukang kredit uang atau istilah kasarnya sebagai rentenir, katanya sudah mencapai lebih Rp 500 juta. “Agunannya ada rumah, kendaraan juga dijaminkan Alf,” kata korban lainnya yang mengatakan para rentenir juga akan melaporkan Alf tersebut ke polisi.
Sampai berita ini diturunkan, para korban yang kembali dihubungi Lendoot.com mengaku belum sempat memberikan laporan resmi kepada pihak kepolisian atas perbuatan guru, Alf. (lendoot.com)